THOMAS AQUINAS: FILSUF DAN TEOLOG ABAD PERTENGAHAN

Sumber Gambar:
https://asset-2.tstatic.net/kupang/foto/bank/images/Santo-Thomas-Aquinas_01.jpg

 

 

A. Pendahuluan

Thomas Aquinas (1225–1274) adalah salah satu filsuf dan teolog paling berpengaruh dalam sejarah Kristen, khususnya dalam tradisi Katolik. Dikenal sebagai “Doctor Angelicus” (Doktor Malaikat), kontribusinya tidak hanya membentuk teologi Kristen abad pertengahan, tetapi juga memberikan dasar filosofis bagi banyak pemikiran modern di bidang etika, metafisika, dan hukum alam. Karya-karyanya, terutama Summa Theologica, telah menjadi referensi utama bagi mereka yang tertarik pada hubungan antara iman dan akal.

 

B. Latar Belakang

Thomas Aquinas lahir di Roccasecca, sebuah wilayah di Italia yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sisilia. Ia berasal dari keluarga bangsawan, dan pada usia muda, ia dikirim untuk belajar di biara Monte Cassino. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Naples, di mana ia mulai mengenal pemikiran Aristoteles yang sangat mempengaruhi karya-karyanya kelak.

Pada usia 19 tahun, Aquinas memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Dominikan, sebuah keputusan yang tidak disetujui oleh keluarganya. Namun, ia tetap teguh pada panggilannya. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Paris dan Cologne, ia mengajar teologi dan filsafat di berbagai tempat dan menulis sejumlah karya besar yang dikenal hingga kini.

 

C. Kontribusi dalam Filsafat dan Teologi

Thomas Aquinas terkenal karena usahanya menggabungkan ajaran Kristen dengan filsafat Aristoteles. Di masanya, ajaran Aristoteles mulai diterima kembali di Eropa, tetapi pemikiran ini dianggap bertentangan dengan teologi Kristen. Aquinas melihat potensi dalam ajaran Aristoteles untuk menjelaskan kebenaran alam semesta tanpa bertentangan dengan wahyu ilahi.

Beberapa konsep utama yang dikembangkan oleh Aquinas meliputi:

 

  1. Harmonisasi Iman dan Akal

Salah satu gagasan utama Aquinas adalah bahwa iman dan akal tidak saling bertentangan, melainkan saling melengkapi. Menurutnya, ada kebenaran yang bisa dicapai melalui akal (natural reason), seperti keberadaan Tuhan, dan ada kebenaran yang hanya dapat dipahami melalui wahyu ilahi (faith), seperti Trinitas. Ia percaya bahwa pemahaman rasional manusia dapat digunakan untuk mendekati kebenaran teologis.

 

2. Lima Jalan (Quinque Viae)

Dalam Summa Theologica, Aquinas menyajikan lima argumen untuk membuktikan keberadaan Tuhan, yang disebut “Lima Jalan.” Argumen-argumen ini termasuk:

    • Argumen dari gerakan (motion);
    • Argumen dari sebab-akibat (causation);
    • Argumen dari kemungkinan dan keniscayaan (possibility and necessity);
    • Argumen dari derajat (gradation);
    • Argumen dari tujuan (teleological argument).

 

Semua argumen ini berakar pada pemikiran Aristoteles tentang penyebab pertama dan pergerakan alam.

 

3.  Hukum Alam (Natural Law)

Thomas Aquinas adalah salah satu tokoh yang paling terkenal dalam pengembangan teori hukum alam. Menurutnya, hukum alam adalah bagian dari hukum abadi (eternal law) Tuhan yang dapat dipahami oleh akal manusia. Hukum ini memberikan panduan moral yang bersifat universal dan berlaku untuk semua manusia tanpa memandang budaya atau agama.

 

4.  Teori Etika

Etika Aquinas sangat terkait dengan konsep kebajikan (virtue). Ia mengadopsi kebajikan Aristotelian seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan moderasi, tetapi ia juga menambahkan tiga kebajikan teologis: iman, harapan, dan kasih. Menurut Aquinas, kehidupan yang baik adalah kehidupan yang dijalani sesuai dengan kebajikan, yang akan membawa seseorang lebih dekat kepada Tuhan.

 

D.  Karya-karya Utama

Salah satu karya terbesar Thomas Aquinas adalah Summa Theologica, yang terdiri dari tiga bagian dan dimaksudkan sebagai panduan bagi para mahasiswa teologi. Karya ini membahas berbagai topik dari keberadaan Tuhan, sifat manusia, hingga sakramen dan keselamatan. Karya besar lainnya adalah Summa Contra Gentiles, yang ditulis untuk membela iman Kristen dalam konteks debat dengan orang non-Kristen, terutama kaum Muslim dan Yahudi.

 

Selain itu, Aquinas juga menulis banyak tafsir Alkitab, komentar terhadap karya Aristoteles, dan sejumlah traktat teologis yang lebih kecil.

 

E.  Warisan dan Pengaruh

 Pengaruh Thomas Aquinas sangat besar dalam sejarah filsafat dan teologi Barat. Gereja Katolik secara resmi mengakui pentingnya pemikirannya pada Konsili Trente (1545–1563), dan pada tahun 1879, Paus Leo XIII dalam ensiklik Aeterni Patris mengangkat pemikiran Aquinas sebagai dasar filsafat resmi Gereja Katolik.

Di luar tradisi Katolik, pemikirannya tentang hukum alam, etika, dan metafisika terus dipelajari oleh filsuf dan ilmuwan dari berbagai latar belakang. Pemikirannya tentang hubungan antara iman dan akal juga memberikan kontribusi signifikan dalam dialog antara agama dan sains.

 

F.  Kesimpulan

Thomas Aquinas adalah salah satu pemikir terbesar dalam sejarah Kristen. Usahanya untuk menjembatani antara ajaran Kristen dan filsafat klasik, terutama Aristoteles, memberikan fondasi yang kokoh bagi banyak tradisi intelektual di Barat. Pemikirannya terus relevan hingga hari ini, baik dalam konteks teologi maupun filsafat sekuler, membuatnya dihormati sebagai salah satu figur utama dalam perkembangan intelektual Eropa abad pertengahan dan seterusnya.

 

About the Author

The Stress Lawyer

The Stress Lawyer adalah plesetan dari Buku nya John Grisham yang berjudul “The Street Lawyer”. Author merupakan Lawyer yang memulai karir nya sebagai pengacara bantuan hukum. Blog ini berisi tulisan suka-suka atas isu-isu terkini, sastra dan filsafat yang disajikan dalam bahasa yang renyah.