GONGGONGAN SIAPA PALING KERAS?

 

Apakah Masyarakat kita menikmatinya saya kurang paham, tapi beberapa tahun belakangan ini, kita sering disajikan di layar kaca tentang perdebatan antara dua atau lebih pihak yang saling mendukung argumentasi nya. Biasa nya ini tentang politik dan hukum.

 

Tak perlu saya sebutkan namanya, tapi oknum nya itu-itu saja. Setiap muncul di media, setiap diberikan mic untuk berbicara selalu “berteriak” untuk mempertahankan argument nya. Pada akhir nya saya berkesimpulan, media senang sekali menampilkan orang ini, artinya rating nya tinggi. Rating tinggi berarti penonton menyukai. Itu pemahaman saya.

 

Saya sendiri bergelut dalam bidang yang sangat dekat dengan perdebatan dan adu argumentasi. Tapi saya tidak menyukai model diskusi yang meledak-ledak, tapi minim akan argumentasi, yang ditonjolkan hanya lah “kengototan” dan nada suara yang tinggi. Belum lagi narasumber yang senang menggunakan istilah-istilah yang terkesan menyepelekan atau merendahkan. Apalagi yang terakhir viral ini, ada kejadian narasumber yang hampir adu jotos, karena tidak mau saling mendengarkan. Layak kah hal ini kita pertontonkan.

 

Anjing menggonggong pun pasti ada sebab nya. Jangan sampai ke depan nya siapa yang bersuara lebih keras akan dianggap sebagai sebuah kebenaran atau fakta. Tidak sesederhana itu, fakta harus diuji, jika telah lolos uji maka bisa kita terima menjadi sebuah kebenaran. Namun ada pengecualian, yaitu terhadap fakta-fakta yang tidak perlu diperdebatkan, kita tidak perlu mengujinya, misalnya matahari terbit dari Timur, siapa orang bodoh yang akan memperdebatkan itu. Dalam istilah hukum ada yang disebut “Notoir feiten” yang artinya fakta yang telah diketahui umum tidak perlu dibuktikan di dalam persidangan.

About the Author

The Stress Lawyer

The Stress Lawyer adalah plesetan dari Buku nya John Grisham yang berjudul “The Street Lawyer”. Author merupakan Lawyer yang memulai karir nya sebagai pengacara bantuan hukum. Blog ini berisi tulisan suka-suka atas isu-isu terkini, sastra dan filsafat yang disajikan dalam bahasa yang renyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *